Pameran Bertajuk Little World dan Buku Ilmu Tertawa

BANJARNEGARA, indiegigsmedia.com - Pameran bertajuk "Little World" baru selesai digelar di Banjarnegara, tepatnya di kedai kopi Wiexsoe Coffee. Pameran tunggal karya Linggar Panengah berlangsung pada tanggal 7 hingga 12 September 2019 tersebut sukses digelar tanpa ada halangan suatu apapun. Pameran yang dibuat oleh Linggar Panengan ini adalah rangkaian dari pengenalan buku perdananya yang baru saja terbit berjudul "Ilmu Tertawa".

Bikin buku itu tidak gampang! Bikin buku itu tidak gampang! Hargai, hargai, jangan beli bajakan lagi! I lopeyou Mas @iksanskuterofficial ðŸ˜˜ | sumber gambar: IG @linggar_panengah

Siapa itu Lingga Panengah?

Sepertinya kurang afdol ketika kita berbicara karyanya tanpa mengenal sosok seniman atau pembuat karyanya. Tim indiegigsmedia.com sudah mendapatkan sedikit banyak soal sosok Linggar Panengah ini. Setelah beberapa hari bertatap muka dan juga setelah membaca buku karyanya, seniman satu ini lahir di Boyolali, Jawa Tengah pada 01 Januari 1993. Pernah belajar sastra di salah satu Universitas Negeri di kota Semarang, namun ia memilih untuk belajar lebih di luar bangku pendidikan formal, sebut saja cabut dari kampus. Pria yang punya hobi memandangi matahari terbenam dan kunang-kunang ini sudah memiliki buku dengan tebal 96 halaman yang berisikan sajak-sajak nan sederhana, lucu, jujur dan kadang terlihat polos.


Buku Ilmu Tertawa

Buku kumpulan sajak yang diterbitkan pada bulan Juni 2019 ini menjadi satu media ia berkomunikasi dan berjejaring ke luar kota. Salah satu kota pertama yang ia kunjungi adalah Banjarnegara. Dengan mengenalkan buku dan merespon dengan membuat pameran seni berupa visual (gambar/lukis). Buku Ilmu Tertawa ini dicetak sebanyak 150 eksemplar yang dibandrol hanya dengan harga Rp. 50.000,-

karya Linggar Panengah di Wiexsoe Coffee

pengunjung menikmati karya Linggar Panengah


Pameran Little World

Pameran bertajuk Little World yang digelar enam hari lamanya tentu diimbuhi beberapa kegiatan lain. Diantaranya yaitu pembukaan dengan hiburan musik akustik oleh Menjelang Pagi, kemudian diadakan juga artist talk yang dimoderatori Agung Nugroho dari Lantai Dasar Banjarnegara. Artist talk yang digelar menjadi hangat dengan obrolan intim antara seniman yaitu Linggar Panengah dengan pengunjung.

diskusi buku ilmu tertawa
e-flyer acara



Pengantar Pameran:
Oleh: Linggar Panengah

Pameran ini mengambil sudut pandang kehidupan kanak-kanak. Melalui pameran ini seniman berusaha mengafirmasi kembali pemaknaan orang-orang dewasa mengenai kedewasaan itu sendiri.

Karya-karya yang ditampilkan oleh Seniman akan membawa kita untuk memasuki kembali lorong-lorong kehidupan kita pada masa lampau, -masa di mana kita masih menjadi kanak-kanak yang begitu polos, lugu, namun senantiasa jujur dalam mengutarakan setiap keinginan.

Pameran ini juga menjadi ajakan bagi orang-orang dewasa agar memperhatikan kehidupan kanak-kanak secara lebih dekat.

Fakta yang sulit disangkal, bahwa hasil-hasil kebudayaan saat ini, mulai dari teknologi hingga lagu-lagu tiada hentinya-hentinya menggerus dunia kanak-kanak. Anak-anak nyaris tak punya tempat; anak-anak seolah diseret agar mengikuti trend dan gaya hidup orang-orang dewasa: anak-anak menjadi tergesa-gesa memburu kedewasaan, kedewasaan yang mentah, kedewasaan yang dipaksakan, kedewasaan yang justru membuat anak-anak tercerabut dari dunianya sendiri, yaitu dunia kanak-kanak.

Seniman berharap, pameran ini setidak-tidaknya dapat menjadi semacam katarsis bagi orang-orang dewasa, juga sebagai titik-renung yang dapat memperkaitkan orang-orang dewasa dengan kanak-kanak.

Selamat menikmati.
Surakarta, 20 Agustus 2019

Posting Komentar

0 Komentar