BANJARNEGARA, indiegigsmedia.com - Musik Noise sepertinya belum terlalu familiar di telinga teman-teman musisi Banjarnegara. Empat pria Banjanegara yaitu Agil Y. Mahendra, Boby D. Prakoso, Ian Alam Sukarso, dan Rival Oktora mencoba membuat sebuah proyek musik bernuansa Noise. "Awalnya di ajak Boby untuk bikin project musik yang isinya kritik, nah disitu akhirnya ngumpulin voicenote dari temen-temen untuk dijadikan satu musik, isinya pendapat tentang Banjarnegara, akhirnya jadi Sajak Tikam" ungkap Ian kepada indiegigsmedia.com . Sajak Tikam dipilih sebagai nama proyek musik noise ke empat pria tersebut. Tiga track menjadi Etended Play (E.P) yaitu EPILODIKSI ( 03:45), SERUPA NOISE ( 04:55 ), dan ANAPTIKSIS : FOLKLOR ( 06:54 ) yang kemudian mereka berinama E.P tersebut sama dengan nama poyek musik mereka yaitu SAJAK TIKAM.
Ketiga track tersebut dapat dinikmati streaming melalui akun soundcloud mereka di soundcloud.com/sajakatikam . Selain untuk media berkarya, proyek Sajak Tikam juga menjadi relaksasi mereka untuk menuangkan kepenatan-kepenatan yang ada disekitar. Mereka mencoba merespon apa yang sedang terjadi di Banjarnegara, seperti isu hangat tentang rusaknya ruas-ruas jalan di Banjarnegara, mereka coba angkat isu tersebut dalam track ANAPTIKSIS : FOLKLOR . "Sajak Tikam mungkin hanya ada di karya, untuk manggung live mungkin jarang atau bahkan tidak pernah sama sekali, project ini memang bukan untuk kejar jam terbang panggung" ungkap Boby kepada redaksi indiegigsmedia.com .
Mungkin Sajak Tikam adalah proyek musik yang tergolong langka di Banjarnegara, dengan konsep-konsep mereka yang begitu diperhatikan, begitu juga dengan artwork serta cara mereka mendistribusikan ketika track dalam E.P Sajak Tikam. Mungkin baru sebagian masyarakat yang merespon dan antusias dengan proyek musik mereka, beberapa orang yang indiegigsmedia.com temui mengatakan masih asing dan belum bisa menikmati proyek musik Sajak Tikam.
0 Komentar